Di Era Gloal ini kemajuan inovasi seolah berlari dengan kecepatan tinggi, penemuan penemuan penting menjadi berita hangat hanya bertahan dalam hitungan jari, belum genap sepuluh jari sudah muncul lagi karya dan inovasi yang mencengangkan hampir diseluruh dunia, tidak berlebihan jika dikatakan Inovasi pun sedang mewabah dan berlari di negara ini mengikuti inovasi di negara-negara maju.
Tahun ini genap 19 tahun kebangkitan Teknologi Indonesia, kementerian ristek (Riset dan Teknologi) menerbitkan buku “Sumber Inspirasi Anak Bangsa” tahun yang kedua dan memberikan penghargaan bagi 19 karya Inovatif anak bangsa.
Diantara 19 karya tersebut kita patut berbangga karena salah satu penghargaan tersebut berhasil diraih oleh Dosen dari Fakultas MIPA , Prof. Dr. Aulanni’am, drh. DES dan timnya berhasil membuat alat pendeteksi Dini Diabetis Tipe 1 dengan autoantibody GAD 65. Penelitian tes kit tersebut dilakukan dengan prediksi awal sekitar 20 tahun baru menampakkan hasil, dimulai dari penelitian dasar hingga uji klinis, dimulai dari tikus dan diakhiri dengan pengembangan sel manusia melalui bakteri E-coli yang sudah di isolasi. Alat pendeteksi DM ini bisa diujikan pada bayi hingga orang dewasa dengan keakuratan 100% dan tingkat supersitivitas sebesar 90% dengan waktu sekitar 30 menit saja.
Sebuah penemuan yang sangat berguna dalam kondisi seperti sekarang ini, dengan cara konvensional dibutuhkan cek darah di lab dengan biaya sekitar Rp 1.8 Juta atau sekitar US$ 150, Alat ini merupakan hasil riset BioSains Universitas Brawijaya, nantinya bekerjasama dengan PT BioFarma Tbk. akan diproduksi secara masal dan dilepas ke pasaran dengan harga sekitar Rp 150 ribu.
Penghargaan ini juga merupakan kado yang sangat spesial bagi Fakultas MIPA yang pada 10 Agustus 2014 lalu merayakan hari jadinya yang ke 27.
Selamat dan sukses kepada Ibu Aulannia’am dan Tim, semoga prestasi yang diukirnya bisa menjadi gerbang pembuka bagi peneliti-peneliti dari FMIPA UB. MIPA JAYA