Guru Besar FMIPA Temukan Makanan Untuk Tingkatkan Kualitas Reproduksi Tanpa Kandungan Toksik

Malang, 23 Juni 2023 – Pada hari ini, Universitas Brawijaya mengadakan sebuah konferensi pers yang berfokus pada pengukuhan beberapa profesor yang salah satunya dalam bidang ilmu reproduksi molekuler. Konferensi pers tersebut bertujuan untuk menyampaikan penemuan terbaru yang di presentasikan oleh Guru Besar yang akan dikukuhkan Senin depan.

Dalam penelitiannya, Prof. Sri Rahayu telah melakukan serangkaian percobaan dan analisis laboratorium yang menunjukkan bahwa ekstrak daun semanggi mengandung senyawa-senyawa tertentu yang dapat memperbaiki motilitas dan morfologi sperma. Senyawa-senyawa ini diyakini memiliki efek positif pada kualitas sperma, yang sangat penting dalam proses reproduksi manusia.

Selama ini di kalangan masyarakat dipercayai daun kemangi lah yang bisa meningkatkan kualitas
sperma. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukannya pada dosis tertentu kemangi dapat
menurunkan kualitas sperma.

Profesor yang diukuhkan diantaranya adalah Prof. Dr. Dra. Sri Rahayu, M.Kes, dosen Departemen Biologi FMIPA Universitas Brawijaya seorang pakar dalam ilmu reproduksi molekuler. Dalam presentasinya, Prof. Sri Rahayu menjelaskan bahwa daun semanggi, yang merupakan tumbuhan yang biasa ditemukan di Indonesia, memiliki komponen bioaktif yang berpotensi meningkatkan kualitas sperma pada manusia.

“Keunggulan tanaman semanggi air karena tidak ada eugenol yang bersifat toksik pada
spermatozoa,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kemangi dapat meningkatkan parameterparemeter yang berkaitan dengan kualitas sperma, antara lain motilitas sperma (65%). Namun, pada
dosis 200 mg/kg BB, kemangi menurunkan motilitas sperma.
Motilitas sperma adalah kemampuan sel sperma dalam air mani untuk bergerak dan berenang
mencapai sel telur.
Sedangkan tanaman semanggi air yang sering digunakan masyarakat Indonesia untuk sayuran pecel
memiliki potensi untuk digunakan sebagai MPISQ . Karena setelah dicoba ke hewan coba di
laboratorium semanggi air bisa meningkatkan kualitas sperma melalui perannya sebagai antioksidan
maupun antiinflamasi

Berbeda dengan kemangi, semanggi air tidak bersifat toksik pada spermatozoa, sehingga dapat
meningkatkan dan memperbaiki kualitas sperma. Selain itu, tanaman semanggi air ini juga tidak
bersifat toksik pada hepar (hati) dan ginjal.

Hasil penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan terapi atau suplemen berbasis ekstraksi daun semanggi untuk meningkatkan kesuburan pada pria yang mengalami masalah kualitas sperma. Dalam beberapa tahun ke depan, penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk memahami mekanisme kerja senyawa-senyawa tersebut dan menguji efektivitasnya dalam studi klinis yang melibatkan populasi yang lebih luas.

Dengan temuan baru ini, diharapkan bahwa penelitian lebih lanjut dan pengembangan produk berbasis daun semanggi dapat memberikan solusi bagi pasangan yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan keturunan akibat masalah kualitas sperma. Masyarakat diharapkan dapat mengikuti perkembangan penelitian ini dan merasa optimis terhadap kemungkinan solusi baru dalam bidang reproduksi manusia.

Prof. Sri Rahayu mengatakan bahwa belum ada kajian yang membahas fungsi sel leydig sebagai penghasil utama hormon reproduksi pada hewan coba. Oleh karenanya ia berharap kedepan ada penelitian lanjutan yang menganalisis pengaruh tanaman semanggi air sebagai MPISQ terhadap kadar hormon reproduksi, analisa kualitas sperma melalui pendekatan DNA dan protein, dan fungsi sel Leydig.

“Kedepan semoga Semanggi air ini dapat diaplikasikan sebagai makanan pendamping atau obat yang dapat meningkatkan atau mempertahankan kualitas spermatozoa”, paparnya.

Skip to content