Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang – Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan ekonomi keluarga, mahasiswa KKN FMIPA UB memperkenalkan penerapan teknologi fermentasi kedelai kepada ibu-ibu PKK selama periode KKN bulan Juli 2024 lalu. KKN FMIPA UB di Kelurahan Pandanwangi Kota Malang diketuai oleh Ayu Amatul Azis dengan anggota Muhammad Maulidin Nadhif, Rizky Leo Dwi Rahmawan , Radwa Fathin H. Putri , Raynanda Naufal Fazli , Aprilita Aurelia Shalsadila, Airlangga Wira Prasetya, Carissa Vania Cerelia Azarine, Naswa Aulia Sabila, Anisah Rihadatul Aisy, Lintang Ratnadewati, Regina Ayu Azzahra, Nayla Alma Humairra, Al Fatih Mhd Auliabin, Cellina Febri Aulia Sugiarto, dan Jihan Zahidah Zakariah. Penerapan teknologi fermentasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam mengolah kedelai menjadi produk fermentasi yaitu tempe.

Kegiatan yang diadakan di Aula Kelurahan Pandanwangi ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu PKK dari berbagai RW di lingkungan Kelurahan Pandanwangi. Teknologi fermentasi kedelai dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan membuka peluang usaha baru. Produk olahan kedelai memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Melalui teknologi fermentasi, kita bisa menghasilkan produk berkualitas, bergizi, dan bernilai ekonomi tinggi.
Tempe yang merupakan makanan tradisional berbahan dasar kedelai, kini memiliki peluang lebih luas untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang kreatif dan digemari masyarakat. Mahasiswa KKN FMIPA menyelenggarakan pelatihan penerapan teknologi pengolahan tempe menjadi produk inovatif sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan membuka peluang ekonomi baru bagi ibu-ibu PKK.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai potensi tempe sebagai bahan dasar produk olahan modern yang memiliki nilai jual tinggi. Produk turunan seperti tempe chips, tempe nugget, tempe burger, hingga sambal tempe kemasan dinilai mampu menarik minat konsumen dari berbagai kalangan, baik di pasar lokal maupun nasional.
Teknik pengolahan tempe dengan inovasi rasa, kemasan menarik, dan standar kebersihan yang tinggi sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Dengan kreativitas ibu-ibu PKK, tempe dapat diolah menjadi berbagai produk modern yang disukai masyarakat, bahkan anak-anak. Ini adalah peluang besar bagi ibu-ibu PKK untuk menciptakan usaha rumahan yang menguntungkan.
Dengan inovasi ini, pengolahan tempe diharapkan dapat menjadi peluang ekonomi baru, khususnya bagi ibu-ibu PKK, sekaligus mempopulerkan tempe sebagai produk unggulan daerah. Melalui kreativitas dan pemanfaatan teknologi, tempe yang dahulu dianggap makanan sederhana kini menjelma menjadi produk modern yang digemari banyak kalangan. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bagi keluarga di seluruh Indonesia.
Dengan dukungan teknologi dan semangat pemberdayaan, ibu-ibu PKK diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi keluarga dan komunitas di wilayahnya.