Olah Buah dan Kulit Salak Jadi Produk Ekonomis, MMD Ampelgading Malang Gelar Pelatihan Untuk Masyarakat

Malang, 18 Juli 2023 – Mahasiswa Universitas Brawijaya yang tergabung dalam tim Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, melakukan kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai cara mengolah salak menjadi produk bernilai ekonomis yang dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat di daerah penghasil salak salah satunya ialah desa Sidorenggo yang merupakan daerah penghasil salak. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai potensi pemanfaatan limbah kulit salak dan minyak jelantah yang seringkali diabaikan. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari upaya  untuk memberikan kontribusi positif dan memberdayakan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang ada. 

Balai Desa Sidorenggo, 18 Juli 2023 – Dalam acara sosialisasi, mahasiswa dari beragam jurusan hadir dan membagikan pengetahuan, pengalaman, serta informasi penting kepada masyarakat desa Sidorenggo yang hadir. Topik yang disampaikan terdiri dari topik pertanian, kesehatan, dan lingkungan. Masyarakat yang hadir terdiri dari beberapa kelompok masyarakat seperti petani, pelaku UMKM dan masyarakat umum. Selain itu, acara sosialisasi ini juga dihadiri oleh kepala desa serta perangkat desa Sidorenggo. Salah seorang mahasiswa yang memaparkan materi dalam kegiatan ini, Sylvestris Emira Ardianti, menyatakan, “Untuk meningkatkan nilai jual buah salak, buah salak dapat diolah menjadi manisan salak yang merupakan bentuk olahan yang terdiri dari padatan daging buah salak dan sirup buah salak yang mengandung gula.”

Selain meningkatkan nilai jual, olahan manisan salak juga dapat mengurangi pengaruh biologis (jamur) yang menyebabkan mudah busuk, dan memperpanjang masa simpan. 

Rosa Amelia, mahasiswa dari program studi Teknik Bioproses menambahkan, “Selain buah salak, kulit buah salak yang masih segar dapat diolah karena memiliki kandungan antioksidan dan polyphenol yang cukup tinggi, salah satu olahan yang dapat dibuat dari kulit salak ialah teh.”

Dari hasil riset yang telah dilakukan kandungan yang dimiliki oleh kulit salak memiliki banyak manfaat, di antaranya yaitu dapat mencegah dan menanggulangi penyakit degeneratif dan menurunkan kadar glukosa dalam darah. Selain itu kulit buah salak juga berpotensi menjadi obat tradisional karena senyawa yang dikandungnya berupa senyawa flavonoid dapat menurunkan kada gula darah.

Selain memperkenalkan olahan dari salak, mahasiswa Universitas Brawijaya juga memperkenalkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Iqmalia Bella Fortuna Toshi, memaparkan, “Minyak jelantah yang sering dianggap sebagai limbah oleh masyarakat, nyatanya dapat diolah menjadi beberapa produk salah satunya adalah lilin aromaterapi. Lilin aromaterapi dapat diperoleh dengan cara memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan utama dan tambahan oil aromatherapy yang bertujuan memberikan aroma relakasasi.”

Dalam kegiatan tersebut, tidak hanya mahasiswa yang memberikan informasi, tetapi juga terdapat sesi tanya jawab dan praktik pembuatan yang memungkinkan masyarakat untuk berdiskusi langsung dengan para mahasiswa. Hal ini menciptakan suasana yang lebih interaktif dan memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam.

Di akhir acara, suasana penuh kebersamaan terlihat dari senyum dan ucapan terima kasih dari warga masyarakat kepada para mahasiswa. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang mendorong perubahan positif dalam perekonomian desa Sidorenggo dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat desa. (yogie)

 

Skip to content