Tim Kimia Organik MIPA Kembangkan Minyak Atsiri Zero Waste untuk Kesehatan dan Pariwisata di Nusa Penida, Bali

Tim Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat di Nusa Penida, BALI : Produksi Minyak Atsiri dengan Konsep Zero Waste untuk Pengembangan Kesehatan dan Pariwisata Bali

Tim dosen dari Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Brawijaya (UB) Malang, Minggu-Selasa (21-23 Juli 2024) memberikan pelatihan mengenai Produksi Minyak Atsiri dengan Konsep Zero Waste untuk Pengembangan Kesehatan dan Pariwisata Bali. Khususnya, pelatihan ini ditujukan kepada kelompok masyarakat di sekitar wilayah Yayasan TAKSU TRIDATU, Desa Klungkung Bali yang merupakan mitra kerjasama kegiatan Pengabdian Masyarakat Kimia FMIPA UB.

Tim dosen dan PLP dari laboratorium organik terdiri dari Prof. Dr. Warsito, MS, Dr. Elvina Dhiaul Iftitah, S.Si, M.Si., Masruri, S.Si., M.Si. Ph.D dan Widji Sulistijo. Pada pelaksanaannya, kegiatan diawali dengan memberikan paparan materi penyuluhan dan dilanjutkan dengan praktek langsung memproduksi minyak atsiri melalui proses suling dengan cara rebusan terhadap sampel daun jeruk purut.

Menurut Prof. Dr. Warsito, MS, kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Universitas Brawijaya tahun 2024. “Keberadaan dan potensi tanaman atsiri di wilayah Desa Klungkung, Nusa Penida sangat unik dan berbeda dengan tanaman atsiri sejenis dari tempat lain. Kandungan senyawa spesifik tersebut dapat menjadikan wilayah Klungkung, Nusa Penida memiliki minyak atsiri (“Minyak Lengis”) khas yang tidak dimiliki tempat lain. Contohnya adalah tanaman kemangi (“Carum”), yang aroma dan rasanya sangat berbeda dibanding tempat lain di Jawa”, demikian informasi tambahan yang disampaikan. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sekitar 38 orang dari anggota masyarakat yang tergabung dalam Yayasan TAKSU TRIDATU.

Yayasan TAKSU TRIDATU, selaku tuan rumah, menyambut baik kegiatan ini, dan anggota masyarakat tampak antusias mengikuti acara hingga akhir. Beberapa pertanyaan dilontarkan terkait bagaimana teknis memproduksi dan mengaplikasikan untuk peningkatan kesehatan. Peserta juga merespons positif. Diskusi-diskusi yang muncul setelah penyampaian materi menggambarkan keseriusan dan kesungguhan  peserta. Hasil pre-tes, post-tes, kepada peserta juga menunjukkan adanya peningkatan dalam pengetahuan dan minat peserta terhadap keberagaman tanaman atsiri di sekitar wilayah Desa Klungkung dan produksinya untuk peningkatan kesehatan warga.

Di akhir kegiatan, bersama Ketua Yayasan I Wayan Karsa dan Ketua Adat setempat juga melakukan penanaman pohon Cananga odorata secara simbolik, jenis pohon ini dijadikan sebagai salah satu tanaman sumber Minyak Lengis yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Dengan suksesnya pengabdian masyarakat ini, menunjukkan komitmen Universitas Brawijaya untuk terus berperan dan memberikan sumbangsih bagi masyarakat. – Warsito

Skip to content